Sabtu, 24 Desember 2011

Sukiman "Sang Provokator"

Kehidupan  seorang   petani  bernama  Sukiman   Mohtar Pratomo lebih   didominasi  menjadi  pembicara   belakangan ini.  Penggerak  petani kampung  Deles , Desa   Sidorejo, Kemalang, Klaten ini   sekarang  banyak  membagi kisah   suksesnya sebagai petani penggerak   yang aktif sebagai pengelola   Radio Komunitas  Lintas  Merapi.
Sukiman,  42 tahun, merintis Radio  Komunitas   sejak tahun 1999, setelah  ia  merasa lambatnya  komunikasi   mengenai   penyampaian  informasi  kondisi Gunung Merapi dari petugas.  Dan di tahun 2004, menurut Sukiman,  masyarakat lebih merasa informasi dari radio  komunitas lebih tepat dan cepat daripada informasi yang dikeluarkan pemerintah.  Mulai saat itulah Sukiman mengajak masyarakat agar mau mengelola radio komunitas  tersebut secara bersama-sama.
Awalnya, lelaki lulusan  SMK  ini  membangun  radio dan pemancar dengan uang pribadi sebesar Rp.2 juta. Untuk  memlihara radio  itu,   Sukiman  menyisihkan  20% pendapatannya sebagai guide tracking para  pendaki Gunung Merapi.
Pada tahun 2006 Sukiman pernah dicap sebagai provokator dan  tukang demo pemerintah. Misalnya, pada  kejadian di  tahun 2006, dimana  pemerintah pernah menyatakan sudah  menyiapkan mobil evakuasi, tapi buktinya tidak  ada. Dan sukiman menyebutkan hal tersebut di radionya untuk menginfokan ke  warga agar tidak menunggu bantuan pemerintah.
Radio komunitas yang menempati   jalur FM  ini  juga terjalin dengan radio komunitas lain di  sisi lain kaki gunung merapi, seperti di daerah Magelang timur, Sleman dan  Boyolali. Dan Sukiman mendapatkan dan berbagi informasi tentang kondisi merapi  melalui Handy talky (HT).
Untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang kondisi merapi, Sukiman  dan 26 relawan memantau langsung dengan menaiki puncak gunung merapi. Dan informasi  tersebut  disebarkan selain melalui radio  juga dengan website dan akun social. Minimal 2 bulan sekali, Sukiman dan  relawan lain  mendaki  Gunung Merapi untuk memantau.
Kepedulian  Sukiman  pada masyarakat dan lingkungan  ia wujudkan dengan membantu  banyak petani.  Ia mampu mengubah para warga  yang   biasa merusak  hutan  untuk   mencari nafkah, menjadi petani   yang peduli lingkungan.    Sejak  tahun 2003 Sukiman  menginisiasikan kelompok tani di desanya.
Kegiatan awal yang dilakukan oleh pak sukiman adalah datang kerumah-rumah  warga mengajari mereka bagaimana cara menanam sampai warga itu bisa menaman dan  menghasilkan panen yang berlimpah. Dari usahanya terebut pak sukiman hanya diberi  upah dengan satu  ikat rumput saja itu  pun kalau dikasih kalau tidak dia ikhlas berbagi pengetahuan dengan para warga.
Selain  itu   Sukiman  juga  membuka   pinttu  rumahnya bagi  warga. Tidak   hanya untuk  kegiatan radio, tapi  juga  pembelajaran banyak  hal .   Misalnya  tempat belajar karawitan  dan belajar bahasa inggris serta pelajaran komputer pada tiap sabtu dan minggu  malam. "Pernah ada orang Jepang berkunjung ke radio lintas merapi ini untuk  belajar dan mereka mengembangkan komunitas disana. Mereka belajar bagaimana  strateginya mengajak warga untuk percaya dengan radio komunitas,”  ujar   Sukiman.

0 comment:

Posting Komentar